Mengenang Hunusan Pisau untuk Mengancam Donald Trump

Senin, 21 Maret 2016 - 05:01 WIB
Mengenang Hunusan Pisau...
Mengenang Hunusan Pisau untuk Mengancam Donald Trump
A A A
NEW JERSEY - Kembali ke 19 Desember 1989, grup musik legendaris dunia asal Inggris, The Rolling Stones, tampak ogah-ogahan ketika menyetujui kontrak kerja buat tampil pada acara pay-per-view di tempat hiburan terkenal milik Donald Trump, Atlantic City, tapi ternyata itu adalah awal dari terjadinya hal-hal yang makin memburuk.

Promotor konser Michael Cohl bercerita kepada Pollstar tahun lalu, bahwa kontrak kerjasama itu diteken selama tur reuni megah The Rolling Stones, sekaligus untuk mendukung pemasaran album Steel Wheels.

The Rolling Stone saat tur konser Steel Wheels. (trbimg.com)

Walaupun kala itu, secara spesifik hampir sama sekali tidak ada keterlibatan dari kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik saat ini (Donald Trump, Red). Namun Trump, seperti diceritakan oleh Cohl, justru memasukkan dirinya sendiri ke dalam promosi buat event tersebut. Dan ini ibarat kata seperti mengirim Keith Richards, gitaris The Rolling Stones ke tepian.

Pada sebuah malam sebelum acara dimulai, “Keith menarik keluar pisaunya lalu kemudian menancapkannya ke atas meja dan mengatakan, ‘Apa-apaan ini, mengapa saya harus menyertakan Anda? Apakah saya harus pergi ke sana dan mengeluarkannya sendiri? Salah satu dari kami harus meninggalkan gedung (acara) – entah itu dia atau kami,’” kata Cohl mengenang umpatan marah-marah sang gitaris The Rolling Stones kala itu. “Saya berkata, ‘Jangan. Aku yang akan melakukannya. Anda tak perlu khawatir,” tutur Cohl waktu itu kepada Keith.

Cohl – yang juga pernah jadi promotor show sejumlah musisi hebat dunia, seperti U2, mendiang Michael Jackson dan Barbra Streisand semasa menjabab sebagai mantan ketua Live Nation – mengatakan bahwa dirinya membawa gaya acara tinju dunia (yang sering diadakan di AS) dalam rangka memaksimalkan pendapatan buat konser The Rolling Stones yang pertama kali digelar sejak terakhir pada 1981-82.

Sayangnya, dengan bermodal konsep itu tak satupun lokasi ternama di Las Vegas yang tertarik mengambil kesempatan menggelar tur konser The Rolling Stones. “Mereka belum mengerti. Mereka masih belum menyukai musik rock,” imbuh Cohl.

Saat itulah Trump melangkah. Satu-satunya masalah, mitra baru Trump juga kurang antusias dengan acara ini, walau juga akan berhubungan dengan mempromosikan tempat hiburan baru mereka, yakni Atlantic City, tutur Cohl.

“Saya membuka mulut besar saya dalam pertemuan dengan The Rolling Stones, kemanapun mereka pergi, ‘Ini semua hebat, tapi kami tidak akan berafiliasi dengan Donald Trump. Sama sekali tidak. Dasar,’” cerita Cohl. “Dan saya pun pergi, ‘Saya akan mengontrol Donald Trump!”

Cohl bahkan membuat Trump setuju untuk tidak menghadiri acara itu, tapi sang pengusaha real-estate ogah menyerah begitu saja keluar dari skenario.

Pada pukul 18:00 waktu New Jersey saat malam konser. Cohl terkejut bukan kepalang karena menemukan Trump di ruang jumpa pers, memegang kendali saat jurnalis telah berkumpul. Sebuah diskusi singkat berakhir dengan janji Trump untuk berhenti berbicara pada media, imbuh Cohl.

Namun sesaat sang promotor (Cohl) pergi dari ruang jumpa pers, Trump melanjutkan kembali konferensi persnya – dan kejadian inilah yang mendorong keluarnya kemarahan dan ultimatum dari Keith Richards.

Cohl lantas kembali ke ruang jumpa pers, hingga untuk kedua kalinya dia melakukan konfrontasi dengan Trump dan sejurus kemudian keadaan menjadi ricuh.
Trump membawa serta tiga pengawal yang memakai pengaman saat adu pukul di setiap tangan masing-masing, seperti dituturkan Cohl, dan sesaat berselang, mereka ‘mengamuk’.

Kekhawatiran pun semakin meningkat, Cohl mengatakan dia terpaksa memanggil tiga pengawal pribadinya. Yang sudah dalam perjalanan menuju ruang jumpa pers dengan menenteng “ban besi dan tongkat hoki plus obeng,” kenang Cohl. “’Nah sekarang apakah kamu akan pergi (dari sini, ruang jumpa pers, Donald?’ Dan dia pun terpaksa pergi. Dan itu adalah malam dimana saya memecat seorang Donald Trump.”

Keith Richards saat beraksi di sebuah acara belum lama ini. (trbimg.com)

Lantas apa yang dikatakan Keith saat ditanya soal Donald Trump dalam sebuah wawancara dengan Billboard Magazine yang menjadikannya cover issue September 2015.

Keith Richards dan Donald Trump (cbskhitschicago.files.wordpress.com)

“Saya pernah menemukannya terasa menyegarkan. Dia memotong melalui banyak omong kosong dan akhirnya ... well, bisa Anda bayangkan Presiden Trump? Ini adalah mimpi terburuk.”
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1437 seconds (0.1#10.140)